Rabu, 25 Januari 2012

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical (bertingkat). Menurut Pitirim A. Sorokin adalah pembedaan penduduk/ masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Ukuran atau criteria yang menonjol atau domonan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut:
1. UKURAN KEKAYAAN
Kekayaan (materi atau kebedaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dengan system palapisan sosial, demikian pula sebaliknya, apakah tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan kedalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antaralain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimiliki, cara berpakaian, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

2. KEKUASAAN DAN WEWENANG
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam system pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

3. UKURAN KEHORMATAN
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan. Orang-orang yang disegani dan dihotmati akan menempati lapisan atas dari system pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangay menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.

3. UKURAN ILMU PENGETAHUAN
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam system pelapisan masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doctor ataupun gelar profisionalseperti professor. Namun sering timbul akibat-akibat negative dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Factor yang menyebabkan statifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, system kekerabatan dan harta dalam batas-batas tertentu.
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu. Penghargaan yang tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkan hal tersebutpada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya.






SIFAT SISTEM LAPISAN MASYARAKAT
  1. Closed social stratification ( membatasi kemungkinan pindahnya lapisan sosial) dalam masyarakat yang mengenal Kasta, darah biru dll.
  2. Open social stratification (ada kesempatan dengan kecakapannya pidah lapisan) kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan.
a.       ada yang sengaja dibuat pelapis sosial (nilai, pangkat)
b.      ada yang dengan sendirinya dibuat (lahir sebagai wanita, usia)

MOBILITAS SOSIAL (SOCIAL MOBILITY)
1. Gerak Sosial horizontal
2. Gerak sosial vertical
a. gerak sosial climbing (yang naik)
b. garak sosial sinking (yang turun)

SALURAN GERAK SOSIAL VERTIKAL
1. Angkatan bersenjata
2. Lembaga keagamaan
3. Sekolah
4. Organisasi politik
5. Ekonomi
6. Keahlian

PERLUNYA PELAPISAN SOSIAL
1. Menempatkan individu-individu dalam pelapisan sesuai usaha, ikhtiar, nasib
2. Mendorong mereka agar melaksanakan kewajibannya.

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
What is personality? Adalah susunana perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap tiap individu atau cirri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatua identitas sebagai individu yang khas.
Unsur-unsur Personality
-Pengetahuan:
-Persepsi
- Apersepsi
- Pengamatan
- Konsep
- Fanatasi
- Perasaan
- Drive (Dorongan)
Pengetahuan
Segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa). Persepsi dalam link mns yang diterima oleh pancaindra : getar eter (cahaya, warna) akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal. Diolah menjadi susubnan yang dipanacrakan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi.(seluruh proses akal manusia ynag sadar ) persepsi.
Apersepsi:
Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfocus pada bagaian-bagian khusu (mata, telinga), diolah olah akal fikir, digabung dengan penggamabran lama lau diproyeksikan sebagai penggamabaran baru dengan pengertian baru apersepsi. Pengamatan adalah suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yang menarik (lebih terpusat/lebih intensif), pada bagain –bagian khusys tadi pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan pengamatan. Konsep , mengabung, membandingkan bagaian-bagaian dari suatau pengamabraan dengan bagaian-bagaian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampauan manusia untuk memebentuk suatau penggmabaran yanag abstrak yanag dalam kenyataanya belum ada penggamabaran abstrak.
Fantasi:
Fanatasi dalam pengamtaan, ada pengmbaran yang ditambah-tambahakan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagain-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran yang lian yang dalam kenyataanya tidak ada penggambaran yang tidak realistic.
Perasaan, persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negative diakaibatkan darai adanya unsure penilaian yang menjadikan+ & - . contoh coca cola dan banagkai perasaan adalah suatau keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuan dinilainya sebagai keadaan positif atau negative
Drive (Dorongan)
1.   Dorongan untuk mempertahankan hidup
2.   Sex
3.   Mencari makan
4.   Berinteraksi
5.   Meniru
6.   Berbakti
7.   Keindahan

MANUSIA DAN PENDERITAAN


MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.  Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat dan ada yang ringan.  Peranan individu menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan.  Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.  Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
    Penderitaan asal kata dhra = menahan/menanggung (sansakerta) menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan baik lahir maupun batin, contoh keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dll. Manusia menderita sesungguhnya karena rasa takut yang menyelimutunya seperti takut gagal, takut merasa sakit, takut menderita kegagalan dan menderita sakit.  Orang suka tidak menyadari bahwa rasa sakit/takut itu sesungguhnya dari akalnya sendiri, kadangkala demikian kuatnya sehingga menyebabkan gangguan jiwa yang disebut PHOBIA (takut yang berlebihan/dibesar-besarkan).  Hal inilah yang menimbulkan problema emosional dan penyebab penderitaan.  Jadi penderitaan itu tidak dilihat dari fisik lahiriah.  Tidak mempunyai harta = sengsara = menderita.  Bila hati senang, gembira, hilang penderitaan.   Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dari penderitaan yang dialami bias merupakan energy untuk bangkit.
Bagaimana akibat dari penderitaan ?  pengaruhnya bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya.  Oleh karena itu penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.  Penderitaan juga dapat menular dari seseorang kepada orang lain.  Contohnya ? seseorang (perempuan) dihianati pacarnya diceritakan pada teman karibnya, siteman karib akan turut merasakan penderitaannya.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLD VIEW)


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLD VIEW)
Pandangan hidup (world View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. (koentjoroningrat).
System nilai budaya merupakan pandangan hidup karena system nilai merupakan pedoman hidup yang dianut sebagian besar masyarakat.  Pandangan hidup mencerminkan diri seseorang karena mencerminkan cita-cita dan aspirasinya.  Bagaimana dengan ideology ?  ideology tidak hanya ada norma dan pandangan hidup tetapi juga ada nilai-nilai.  Jadi ideology tersusun dari tiga unsur yaitu :
(1) adanya pandangan hidup,
(2) nilai-nilai dan
(3) norma-norma.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur- unsur:
1)      Cita- cita
2)      Kebajikan
3)      Usaha
4)      Keyakinan/ keprcayaan
Sumber-sumber pandangan hidup bias berasal dari :
1)      Agama, pandangan hidup ini memiliki nilai kebenaran mutlak,
2)      Ideology, merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara atau bangsa , missal Pancasila.
3)      Hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup missal aliran-aliran kepercayaan.
Seperti dalam uraian di atas, bahwa pandangan hidup manusia terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.  Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.  Cita-cita dapat diartikan sebagai suatu keinginan yang terkandung di dalam hati.  Karena cita-cita juga berarti angan-angan, keinginan, harapan dan tujuan.
Kebajikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.  Manusia berbuat baik karena pada dasarnya kodrat manusia itu adalah baik, mahluk bermoral.  Jadi atas suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Kebajikan dapat dilihat dari tiga segi :
(1)     Manusia sebagai pribadi.  Manusia adalah seorang pribadi yang utuh dan terdiri atas jiwa dan raga.  Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dsb.
Alex Gumr menyebutkan bermacam suara hati :
a.    Suara hati manusia, adalah suara hati yang menentukan perbuatan baik dan buruk yang timbul semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik dan buruk, maka suara hati merupakan hakim terhadap diri kita sendiri karena suara hati yang sebenarnya telah memilih antara perbuatan yang baik dan buruk.
b.    Suara hati masyarakat, sebagai anggota masyarakat manusia termasuk dapat membebaskan diri dari masyarakatnya.
c.    Suara Tuhan,  selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang tidak baik berbentuk hokum agama.
(2)     Manusia sebagai anggota masyarakat.  Manusia hidup bermasyarakat yang saling membutuhkan saling menolong, saling menghargai sesame anggota masyarakat.  Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci dan saling merugikan dsb.
(3)     Manusia sebagai mahluk Tuhan.  Manusia diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan.  Untuk itu manusia dilengkapi dengan kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitar seperti air, tanah, tumbuhan dsb.

Kondisi Kondisi Yang Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat Indonesia

Kondisi Kondisi Yang Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat Indonesia
Secara alamiah porsi kehidupan manusia yang disediakan alam kuantitasnya akan menjadi kecil, disatu sisi manusia merupakan nmahluk yang menolak keterbatasan dirinya sendiri dan keterbatasan alam lingkungannya. Dengan akal budinya manusia berusaha mengimbangi pertumbuhan kehidupan dengan segala kebutuhannya dengan membudayakan sumber daya lingkungan. Dalam mengatasi hal itu tak jarang menimbulkan konfrontasi dengan kenyataan yang terbatas dengan dirinya dan alam lingkungan.
Kehidupan Manusia dengan permasalahannya sangat dipengaruhi oleh bermacam macam kondisi: Geografi, Histori, sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Sosial Politik, Sosial psikologi.
1.      Kondisi Geografi
Menjadi dasar persamaan, perbedaan dan keunikan (Bhineka Tunggal Ika) kehidupan di wilayah wilayah
2.      Kondisi Histori
Pra-sejarah (Indonesia) : (500 tahu yang lalu)
Ø  Ras austro melanesoid
Ø  Tingkat Meramu sederhana ( Malayasia, Vietnam, Muangthai)
Ø  Penyebaran agama
Cara berprilaku ( Jurig, Hindu, Irrasional,Mistik)
3.      Kondisi Sosial Budaya
Geografi dan histori berpengaruh pada sosial budaya Sikap mental dan tingkah laku manusia (Indonesia).
4.      Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial aekonomi masyarakat berkembang dalam lima tahap:
*      Masyarakat tradisional
*                              Pra kondisi untuk tinggal landas
*                              Tinggal landas
*                              Dorongan kearah kematangan
*                              Masa kon sumsi massal yang tinggi
5.      Kondisi Sosial Politik
Menyangkut Konsep Pemerintahan dan Kenegaraan yang berlangsung (daya adaptasi)
6.      KOndisi Sosial Psikologi
  Daya Rasionalnya
  Emosinya
  Sikap Mental
  Motivasi
  Harga Diri